Rabu, 23 Januari 2008
Seuntai Salam
Seuntai Salam
Ku goreskan seuntai salam untukmu
yang menghempaskan derai kedukaan
melantun seiring dengan kecamuk puisi hati
bergemuruh beriringan dengan sang waktu
Berusaha mencari seonggok kata indah
dihamparan gurun yang gersang
bagaikan ku menyusuri lembah yang terjam
ku mencoba merangkai kata lewat sederet puisi
seumpama menyusun ungkapan hati yang terindah
Tatkala ketika sang mentari beradu dengan rembulan
terbesit tanda tanya dalam dada
Apakah engkau akan tetap berdiri disana?
menunggu sampai kutuangkan bait-bait yang memenuhi
relung jiwa yang seakan merobohkan keangkuhanku
Di penghujung malam ku coba tuk menyulam kata
cerminan dari rasa dan kesaanku
menghanguskan semua amarah di kalbu
dan membiarkan jariku terus menari diatas
helai kertas, membiarkan rangkaian baitku
mengisi jagat raya
Ketika Ia akhirnya segera beranjak pergi dari hidupmu
sebenarnya dia tidak pernah menghianatimu
justru dia telah teramat jujur padamu
hanya saja hatimulah yang ngga bisa
terima kejujuran itu Apakah engkau menginginkan yg palsu
asalkan hal itu sesuai dengan hasrat dan egomu
Ketika seseorang itu pergi meninggalkanmu
kemudian dia berjalan bergandengan dengan seseorang yang
dekat denganmu, sebenarnya itu kesempatan terbaikmu
untuk menujukan ketegaran dan ketulusanmu
memang akan terasa sangat sakit dan meremukan dinding kalbu
Bukankah setiap insan juga ingin mengejar kebahagiaan?
sadarkah kamu akan hal itu?
Sahabatku.... relakanlah cinta ketika telah tiba saatnya tuk pergi
renungkanlah saat-saat indah ketika kau masih bersamanya
temukanlah putih jauhkanlah dari rasa sakit hati sebab cinta
itu bukan tuk bermuara pada benci berhentilah sejenak tuk meminta
lekaslah tuk memberi kelak engkau pasti kan bahagia
terlebih lagi jika itulah yang sejati
Percayalah.........................
kuatkanlah.........................
berdirilah............................
berjalanlah.........................
sebab bagaimanapun engkau adalah laki-laki
cinta yang tulus hanya tuk memberi
bukan meminta
Cinta itu untuk dirasa
tanpa menjaja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar